Satu evaluasi
terhadap sikap yang mengijinkan perceraian karena perzinahan
·
Kesalah pahaman mengenai ketentuan perkecualian.
Para penganut sikap Kristen yang mengijinkan perceraian hanya karena
perzinahan, hal ini untuk menunjuk pada ketidak setiaan seksual setelah
pernikahan oleh salah satu pasangan.
·
Hanya injil matius yang menyebutkan perkecualian
karena percabulan. Kesalahpahaman mengenai pernyataan penyebab perzinahan
menurut mereka yang benar-benar menentang perceraian dan mereka yang
memperbolehkan perceraian karena perzinahan mereka yang bercerai atau
diceraikan karena perzinahan tidak dapat menikah lagi atau kalau tidak mereka
berbuat zinah. Ini didasarkan pada pernyataan-pernyataan Yesus di dalam Markus
10:11 , Lukas 16:18 dan Matius 19:8 . Setiap orang yang menceraikan istrinya
kecuali karena zina ia menjadikan istrinya zina. Implikasinya di sini adalah
sepanjang yang menyangkut Allah pasangan yang semula adalah pasangan yang benar
jadi dalam pandangan Allah orang yang diceraikan itu masih menikah . Hal ini
adalah kesimpulan yang valid dari ideal Allah untuk pernikahan namun adalah
keliru untuk mengaggap bahwa hal ini menghapuskan seluruh pernikahan kembali
untuk beberapa alas an . Pertama Yesus tidak mengartikan bahwa orang yang tidak
bersalah itu benar-benar berbuat zinah karena pasanganya lah yang telah berbuat
zinah . Dua kematian salah satu pasangan akan membuat pernikahan kembali valid
. Ketiga menurut west minister confession ada situasi lain dari perceraian ,
ditinggalkan , misalnya merupakan padan kata yang sebenarnya dari Maria . Keempat pengampunan melaui pengakuan
membatalkan status keadaan yang berdosa dari orang yang diceraikan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar